Jumat, 23 September 2011

Tugas_PTI0_Nyoman Frastyawan_SIO211


Klasifikasi Jenis Website Beserta Contohnya :
·         News Web
       Detik.com
       Kompas.com
·         Search Engine
       Google.com
       Yahoo.com
       MSN.com
       AOL.com
·         Archive Web
       Wikipedia.org
·         Gallery Web
       Flickr.com
       Photobucket.com
·         Social Networking
       Myspace.com
       Facebook.com
       Friendster.com
       Xanga.com
·         Forum
       Kaskus.us
       Indoforum.org
·         Blog
       Blogger.com
       Wordpress.com
·         Multimedia Streaming
       Youtube.com
       Metacafe.com
·         E-Commerce
       Bhinneka.com
·         E-Learning
       E-learningforkids.org


Lingkungan Komputasi Yang Berkembang

                          Selama 10 tahun terakhirini, berbagai lingkungan komputasi telah berkembang, dan yang paling signifikan adalah teknologi berbasis web. Sistem – sistem ini berada pada tahap awal penggunaan, dan beberapa masih dalam pengembangan. Berikut adalah per wakilan berbagai usah dalam lingkungan komputasi yang berkembang.

         Komputasi Utilitas
         Komputasi ulitilas adalah komputasi yang tersedia, andal, dan aman. Visi dari komputasi utilitas ini adalah untuk membuat sumber daya komputasi mengalir berdasarkan permintaan dari utilitas maya di seluruh dunia, selalu menyala dan tersedia, aman, dan efisien.

         Komputasi Terdaftar
         Komputasi terdaftar (subcription computing), suatu variasi dari komputasi utilitas, menempatkan berbagai platform komputasi bersama-sama sebagai layanan/. Para pengguna bisa mendapatkan program, informasi, atau penyimpanan melalui internet.
         Komputasi Terpeta

         Dalam komputasi terpeta(grid computing), siklus pemrosesan yang tidak digunakan dari berbagai komputer dapat dikekang dalam jaringan agar bisa menciptakan kemampuan komputasi yang besar. Aplikasi komputer terpeta, yang telah digunakan secara terbatas, biasanya berada dalam area-area yang sebelumnya membutuhkan superkomputer. Komputasi terpeta memungkinkan komputasi dilakukan dengan biaya yang lebih rendah.

        Komputasi pervasive
Pervasive atau ubiquitous computing merupakan komputasi yang menyatu dalam lingkungan fisiknya. Dalam paradigma ini embedded device akan tersebar dan user berinteraksi secara transparan dengan sistem.

Pervasive Computing disebut sebagai gelombang ketiga dari teknologi computing. Gelombang pertama terjadi sebelum tahun 1970, yaitu era Mainframe Computing. Sebuah computer digunakan bersama banyak orang lewat workstation. Gelombang kedua adalah era Personal Computing (PC), yaitu setelah tahun 1970-an. Satu orang menggunakan satu computer, disaat ini mulailah terjadi revolusi penggunaan computer.

Jika kita membuat perbandingan, komputer pada tahun 1970 hanya terdapat 1000 transistor. Sementara saat ini, dalam sebuah CPU terdapat 1 milyar transistor. Dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari mainframe computer, kinerja PC jauh melampaui kemampuan komputer sebelumnya. Dengan kemajuan teknologi, kita dapatkan berbagai jenis komputer dengan ukuran yang kecil seperti: Tablet PC, Smartphone, notebook, dan lain-lain.

Sebagai hasil dari perkembangan teknologi computing, informasi dan komunikasi, munculah gelombang ketiga dimana satu orang menggunakan lebih dari satu computer. Saat ini banyak orang menggunakan PC, notebook dan smartphone bersama-sama. Pervasive Computing adalah konsep yang lahir pada gelombang ketiga ini, yang dapat didefinisikan sebagai peningkatan terintegrasinya Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam kehidupan manusia sehari-hari dan lingkungannya. Mark Weiser pada tahun1993 (waktu itu bekerja pada Xerox Palo Alto Research Center, Parc) adalah yang pertama kali mengemukakan pemikiran tentang pervasive computing, dimana keberadaan komputer sudah tidak dirasakan lagi sehingga komputer dapat menjadi “asisten” yang tidak terlihat untuk penggunanya.

Ada 3 bidang yang berkembang secara konvergen dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang menyebabkan Pervasive Computing mungkin diimplementasikan.

Micro Devices
Devais komputer yang sangat kecil memungkinkan komputer diletakan pada obyek sehari-hari (seperti mug, kursi dan pakaian) tanpa terlihat. Masing-masing komputer dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dan bertindak dengan cerdas. Devais-devais tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: sensor (devais masukan yang dapat mendeteksi perubahan lingkungan), mikroprosesor (devais pemroses data masukan), dan aktuator (devais keluaran yang merespon pada informasi sebelumnya dengan mengubah lingkungan secara elektronik maupun mekanik).

Konektifitas
Devais-devais yang digunakan dan tersebar saling berkomunikasi satu dengan lainnya dan terhubung ke jaringan global dengan menggunakan teknologi jaringan kabel (ADSL atau Ethernet) maupun tekologi jaringan nirkabel (WiFi, Bluetooth, HSDPA, atau lainnya). Memungkinkan pervasive computing terdapat dimana-mana.

User Interfaces
User Interface adalah titik kontak antara manusia dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Perkembangan teknologi interface PC saat ini telah mampu menggunakan masukan berupa informasi visual (pengenal wajah), informasi suara (pengenal suara), informasi sentuh (pengenal sidik jari) atau informasi dari sensor-sensor lainnya. Sehingga, manusia dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat saling mengontrol satu sama lainnya.

Radio Frequency Identification (RFID)
Selain ketiga bidang teknologi yang telah dijelaskan di atas ada sebuah teknologi penting dalam pengembangan pervasive computing yaitu teknologi RFID. RFID adalah teknologi identifikasi otomatis tanpa memerlukan kontak (nirkabel) dan tidak memerlukan catu daya untuk berbagai obyek (seperti: hewan, tumbuhan, produk, lokasi, manusia, layanan mobile, dan lain-lain) yang telah digunakan pada berbagai aplikasi dalam skala luas.

Umumnya seukuran kartu tanda pegawai (badge) atau berbentuk gelang, yang dikembangkan pertama kali oleh Olivetti Cambridge Research lab. Melalui chip yang ditanamkan ke dalam gelang yang dikenakan para pengunjung, terminal komputer dapat melacak posisi setiap pengunjung. Pintu-pintu secara otomatis terbuka bagi para pegawai yang mengenakan RFID-badge.

Teknologi RFID menciptakan interaksi antara teknologi informasi dan dunia fisik. Pada saat ini RFID banyak digunakan pada supply chain dan dapat digunakan pada skala global dengan menggunakan Global Electronic Product Code (EPC). Sehingga teknologi RFID dapat menjadi solusi teknis dalam pengembangan infrastruktur pervasive computing.

Aplikasi dari pervasive computing meliputi berbagai aspek dari kehidupan sehari-hari (rumah, transportasi, kesehatan, pendidikan, personal, dan lain-lain). Pada saat ini pervasive computing merupakan salah satu topik penelitian terpopuler di dunia. Banyak institusi pendidikan, penelitian dan perusahaan besar di dunia memiliki pusat penelitian dan proyek penelitian pervasive computing, sebagai contoh: Proyek Oxygen dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Microsoft Easyliving, The Aware House dari Georgia Institute of Technology, Pervasive Computing dengan smartphone oleh Nokia Research Center, dan lain-lain.

Pervasive computing diajarkan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Teknik Komputer, School of Electrical Engineering & Informatics, dimana penulis merupakan dosen pengampu. Tujuannya adalah mahasiswa mengerti konsep pervasive computing dan dapat mendesain dan mengimplementasikan aplikasi menggunakan smartphone. Di bawah ini adalah contoh karya mahasiswa untuk pervasive computing, sedangkan informasi visualnya dapat dilihat di website youtube: http://www.youtube.com/watch?v=3Rdoh0_PgIw.

Mobile supply chain management untuk distribusi pada perusahaan softdrink bottling. Aplikasi ini menawarkan solusi yang dapat memonitor proses distribusi perusahaan softdrink Bottling, yaitu dari pabrik (distributor) ke pusat penjualan (supplier), dan mendukung supply chain management secara keseluruhan. Solusi yang diberi nama MOCA ini dapat membantu manajemen distribusi dalam memantau stok barang, serta barang yang keluar dan masuk gudang. Selain itu, manajemen distribusi dapat memonitor transportasi barang dengan melakukan penjejakan (tracking) terhadap kendaraan pengangkut barang. Pihak manajemen dapat mengatur untuk memperoleh alert atau warning saat terjadi sesuatu, misalnya stok barang habis, transportasi terhambat karena kecelakaan, dan lain-lain.

Live package tracking: Sistem Informasi dan Layanan Untuk Proses Pengiriman Paket oleh Jasa Pengiriman Barang. Merupakan suatu layanan yang dapat menyajikan informasi kepada para pengguna jasa pengiriman mengenai status pengiriman, lokasi update pengiriman, nama pengirim, Daftar harga pengiriman dan Berita. Dengan menggunakan konsep komputasi pervasive, perangkat pendukung sistem yang dibutuhkan dalam Live Package Tracking ini adalah mobile handset yang dalam penelitian ini menggunakan Sistem Operasi ANDROID dimana mobile phone ini akan menjadi trend di masa-masa mendatang.

Proses inventori dalam lingkungan pervasive: pembelian obat secara online via mobile phone. Sebuah metode dan implementasi sederhana yang berkaitan dengan proses inventori supply chain obat dalam lingkungan pervasive. Teknologi RFID, spesifik untuk arstitektur Electronic Product Code (EPC) Global Network digunakan sebagai salah satu kunci untuk realisasi. Tujuan dari implementasi ini adalah menerapkan konsep supply chain management dengan memanfaatkan Android handset sebagai media penunjang transaksi. Dari sisi perusahaan diharapkan dapat memberikan percepatan dalam penyedian stock obat. Dari sisi pelanggan diharapkan berguna untuk mempermudah proses transaksi bisnis dalam kondisi dan lingkungan pervasive.

Mobile online library. Menganalisa dan mendesain aplikasi mobile web penyedia layanan ketersediaan buku perpustakaan, mobile online library (MOL). Memberikan detail informasi keberadaan sebuah buku di perpustakaannya, history peminjaman dan pengembalian buku oleh anggota, sehingga dapat memberikan pesan atau peringatan secara online mengenai buku-buku yang sedang dipinjam oleh anggota yang melewati batas waktu pengembalian.

Senin, 12 September 2011

Resume Perisan 10 September 2011


Motivasi (Motivation)

Key Element dari Motivation :
·         Intensity : how hard a person tries
·         Direction : toward beneficial goal
·         Persistence : how long a person tries
Definisi dari motivasi itu sendiri berbeda beda menurut para ahli, seperti berikut :

There Is a Hierarchy of Five Needs Theory (Maslow)
1. Physiological
2. Safety
3. Social
4. Estern
5. Self-actualization
As each need is substantially satisfied, the next need becomes dominant.

            ERG Theory (Clayton Alderfer)
1. Existence
2. Relatedness
3. Growth
If a higher-level need cannot be fulfilled, the desire to satisfy the lower-level will be increase.

Theory X and Theory Y (Douglas McGregor)
1. Theory X : Orang tidak suka bekerja, harus ada perintah yang membuatnya untuk melakukan suatu pekerjaan.
2. Theory Y : Setiap orang suka bekerja, tanpa harus ada perintah ia akan segera melakukan pekerjaannya.

David McClelland
              Need For Achievement : Motivasi untuk tercapainya suatu tujuan.
              Need For Affiliation : Motivasi untuk berhuibungan dengan orang lain.
              Need For Power : Motivasi untuk menguasai.


Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Banyak sekali alasan mengapa banyak orang beralih ke Wirausaha, beberapa di antaranya :
·         Makin banyaknya pengangguran, karena kualitas SDM keluaran pendidikan kurang terlatih mengenai enterprenuer.
·         Kebebasan Finansial, karena semua Anda tentukan sendiri. Mulai dari target, cara memperoleh, kapan, hingga seberapa banyak semuanya terserah Anda selaku pelaksananya.
·         Kebebasan Waktu
·         Membuka Lapangan Kerja
·         Kemandirian
·         Solusi Anti PHK

Salah satu pakar mengatakan :
  Seorang enterprenuer adalah seseorang yang yang inovative dan mampu mewujudkan cita-cita kreatifnya oleh karena itu seorang enterprenuer akan mengubah padang ilalang menjadi kota baru, pembuangan sampah menjadi resort yang indah, kawasan kumuh menjadi pencakar langit tempat orang bekerja. Mengubah kotoran / sampah menjadi emas.
  Orang yang mampu mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu yang mempunyai nilai.  
Dr (HC) Ir Ciputra

Definisi Kewirausahaan :
Ilmu yang mempelajari tentang nilai kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya
Membentuk intrepeneur.

Ciri-ciri dari wirausahawan :

·         Menggeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan tetapi dengan keberanian kegigihan sehingga usahanya tumbuh
·         Bersahabat dengan ketidakpastian
·         Orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka suka / tidak
·         Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah, jadilah bambu yang mampu bertahat melengkung melawan terpaan angin
·         Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras, keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan
·         Ketika suatu pintu tertutupi pintu lain terbuka, kadang kita menyesali terlalu lama pintu yang tertutup

Kasus DELL

Pelanggan pada era sekarang ingin menjadi TUAN untuk dirinya, untuk
kehidupannya sendiri, tidak ada yang bisa mengontrol pelanggan, mau nggak
kita serahkan kontrol pada kehidupan kita kepada orang lain? Its My Life
(kalo kata Bon Jovi). Ini juga yang menunjukkan kenapa akhir2 ini begitu
gampangnya orang marah apabila kecewa atas layanan perusahaan atau layanan
publik lainnya. Pelanggan begitu mudah marah dan meluapkan kekesalannya
melalui blog, milis, internet walaupun Cuma gara2 kita lama menservice
komputer kesayangannya Pelanggan dapat dengan mudah menghancurkan suatu
perusahaan di web, tapi sebaliknya bisa dengan mudah juga membantu
meningkatkan brand image perusahaan yang disukainya. 

 Berikut ialah contohnya: Kasus DELL dan Jeff Jarvis

Jeff membeli laptop DELL dengan pertimbangan murah dan memiliki reputasi
yang bagus dalam customer service. Untuk lebih amannya, Jeff juga membayar
ekstra untuk layanan home service.

 Tapi ternyata laptop ini bermasalah, Jeff mencoba memperbaikinya sendiri
tapi software bawaan DELL juga banyak bugnya. Walaupun Jeff sudah membayar
layanan home service, ternyata tetap saja laptop itu harus dibawa ke pusat
service DELL. Setiap selesai diperbaiki, sampe rumah, rusak lagi. Setiap
call ke DELL hotline, yang ada hold tanpa ada progress yang jelas. Jeff
menjadi marah besar.

 Dalam keadaan frustasi, Jeff posting di blognya pada Juni 2005, dengan judul
"DELL SUCKS". Jeff bermaksud untuk memperingatkan potential buyer lainnya
untuk berhati2 dalam membeli produk DELL. Berikut link postnya:
http://www.buzzmachine.com/archives/2005_06_21.html

 Dan dalam hitungan menit, ratusan comment berdatangan. Si pengunjung menulis
lagi di blognya dengan link balik ke blog Jeff Jarvis, sehingga cerita
tersebut tersebar ke ribuan atau bahkan jutaan orang sehingga semakin
meningkatkan anti-DELL.

 DELL tidak melayani protes Jeff Jarvis, karena beranggapan bahwa kalo
pelanggan ingin berbicara pada DELL, maka mereka harus datang ke web site
DELL dan menulisnya disana, atau call ke perusahaannya. Kebijaksanaan DELL
untuk protes di blog adalah "Look, don't touch". Padahal sudah begitu banyak
pelanggan DELL yang menulis tentang produknya diluar web site resmi dan
diluar kontrol DELL, semuanya dikontrol oleh pelanggan itu sendiri.
 
Dalam waktu singkat, blog Jeff Jarvis mengenai DELL semakin meningkat
ranknya, menjadi halaman pertama di GOOGLE, hanya beberapa tingkat dibawah
website DELL sendiri. Percakapan di blog Jeff lambat laun mulai merusak
brand DELL. Pada saat itu, tingkat kepuasan pelanggan mulai menurun,
penjualan menunjukkan hasil yang mengecewakan, harga saham turun hampir
separonya, dan semakin banyak yang berdiri dibelakang Jeff untuk
mendukungnya, terutama yang pernah dikecewakan oleh DELL.

 Pada bulan Agustus 2005, BusinessWeek menerbitkan cerita ini pada majalahnya
dengan judul "Dell: In the bloghouse" (isinya ada dalam buku WWGD?). Pada
masa ini, Jeff mendapatkan refund untuk laptopnya, setelah mengirim email
secara resmi kepada kepala departemen pemasaran DELL dan Chief Ethics
Officer. Sebetulnya DELL menawarkan untuk menukar laptop dengan yang baru,
tapi Jeff menolak karena sudah kehilangan kepercayaan terhadap produk DELL.
 
Lalu Jeff menulis surat terbuka melalu blognya kepada Michael Dell untuk
menasihati bagaimana cara mengatasi bloggers dan customer dalam era
internet, linknya: http://www.buzzmachine.com/2005/08/17/dear-mr-dell/
 
Pada April 2006, sekitar 8 bulan kemudian, DELL mulai memperbaiki
kesalahannya dalam mengatasi protes melalui blog dengan cara menurunkan
technical supportnya langsung ke bloggers2 sekaligus menawarkan solusi untuk
mengatasi masalah. Apa yang terjadi kemudian? Public Relation yang buruk
berubah menjadi bagus. Popularitas DELL sedikit demi sedikit mulai naik
kembali.
 

Pada bulan Juli 2006, DELL mulai membuka blognya sendiri yaitu Direct2Dell
(http://en.community.dell.com/blogs/direct2dell/) , kemudian blog ini
menjadi tempat keluh kesah ataupun pujian bagi produk DELL, bahkan pelanggan
bisa me rating dan mereview secara langsung produk DELL baik itu buruk
maupun baik. Dan DELL menanggapi setiap posting atau komen dengan cara yang
elegan yaitu menempatkan customer servicenya untuk membaca, meninggalkan
komen, merekomendasikan pada teknisi untuk perbaikan, atau merekomendasikan
perbaikan produk pada pihak manajemen. Artinya, DELL mendengarkan dan
berbicara dalam bentuk yang berbeda.
 
Pada bulan Februari 2007, Michael Dell melaunch IdeaStorm, dimana customer
bisa mengusulkan kepada DELL mengenai apa yang harus dilakukan untuk produk
berikutnya, mendiskusikan dan memvoting ide2 yang bermunculan. Pada tahap
ini DELL tidak hanya mendengarkan, tapi betul2 melakukan ACTION. Sebagai
contoh, Pelanggan menginginkan DELL untuk memproduksi komputer yang
menggunakan LINUX sebagai OSnya. DELL khawatir mengenai supportnya, akan
tetapi pelanggan memberikan solusi dengan menginformasikan bahwa ada
komunitas yang bisa mengatasi hal tersebut. Akhirnya, DELL menjual komputer
dengan LINUX sebagai OSnya. Pada suatu interview, Michael Dell mengatakan
bahwa menjual komputer dengan LINUX mungkin tidak terlalu menguntungkan,
tapi itu sebagai symbol penting atas partnership yang baru antara perusahaan
dan pelanggannya.

Jadi, DELL ikut serta dalam percakapan antar pelanggan, ikut serta dalam
gosipnya, sehingga menjadikan mereka sebagai sahabat yang bisa mengkritik
kapan saja, dan menjadikan produknya lebih baik dan lebih bermanfaat bagi
pelanggan. Memang DELL juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk
membayar teknisi yang search seluruh blog dan memberikan advis/solusi secara
langsung, tapi kedua belah pihak baik itu customer dan DELL sama2 menghemat
waktu dan uang dari segi komunikasi melalui telpon.

 Setelah Public Relation DELL turut "online", negative blog mengenai produk
DELL turun dari 49% menjadi 22%, penjualan meningkat tajam, dan produk DELL
semakin dipercaya oleh pelanggannya.
                 http://www.wikimu.com/